Di Hari Kebangkitan Nasional Gereh Petek Menyatakan Sikap.
Pemalang.
PERNYATAAN SIKAP
TERUNTUK YANG TERHORMAT BUPATI, PIMPINAN DPRD/ANGGOTA DPRD
KAPOLRES, DANDIM 0711 SEKDA, KADINsos,
Hari Ini, Rabu 20 Mei 2020 Hari Kebangkitan Nasional,Momentum sangat tepat.
kerap kali menghasilkan duka yang sama seperti saat
PROLOG : "Kehilangan pekerjaan, job,
kehilangan orang terkasih. Tahapan emosional dalam berduka pun sama, diawali dengan
kekagetan dan penyangkalan, lalu rasa marah dan menawar, kemudian diakhiri dengan
penerimaan dan harapan. "Bahwa orang-orang ini adalah dalamkondisi mereka sedang berada
dalam tahap kehilangan dan ketika mereka menyadari ini mereka bisa lebih sabar terhadap diri
sendiri." Beberapa orang akan menolak untuk mengakui bahwa mereka kehilangan, Mereka
mungkin berkata, Saya tidak seharusnya merasa seperti ini karena semua orang juga kehilangan
pekerjaan.
Semoga Narasi diatas agar para pengambil kebijakan bisa merenungi,.meresapi sejauh mana anda
bisa membayangkan...sehingga bijak dalam mengambil keputusan. .berkaitan dengan dampak
Covid 19. Agar lebih realistis kami sajikan data yang kami kumpulkan dari berbagai komunitas
di Pemalang
hajatan
sekalipun sekelas
sebuah event
yang terlibat dalam
Sumber : Komunitas Sound System, Perias, Fotografi, Group Musik, Panggung, player, biduan,
seni
cucuk lampah, perupa, dalang, pangrawit, sinden.pranotocoro dan banyak lagi lainnya. Mereka
adalah para pekerja seni/pelaku seni, sebagian besar pekerjaan/Job pentas yang gagal dan
digagalkan, karena pandemi Covid 19. Berikut data pentas:KETERANGAN
MARET 200
APRIL 400
JUNI 50
MEI 250
SELANJUTNYA BULAN2 KELAM
Selain kelompok miskin, pemerintah juga perlu memperhatikan dampak Covid-19 terhadap
masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. corona hampir menyerang ke semua sektoor
dan kelompok penghasilan tak terkecuali kelas menengah. Persoalannya, sampai sekarang
kebijakan pemerintah arahnya ke kelompok miskin. Inipun masih juga ada terkesan
diskriminatif (penjelasan saat audensi) Selama ini skema untuk menetapkan seseorang masukan dengan mengukur aset
dalam kategori miskin atau kelompok menengah biasanya dilakukan
yang dimiliki. Dengan model ini, orang yang tinggal di rumah kecil dengan lantai tanah
dianggap miskin dan layak mendapatkan social protection. Tapi program melupakan kelompok
masyarakat berpendapatan menengah ke bawah: secara khusus, contoh dalam suatu kasus,
ada masyarakat yang memiliki pendapatan upah minimum regional (UMR) senilai Rp3 juta.
Kelompok masyarakat ini tidak masuk dalam kategori miskin, tetapi mereka tidak cukup
memiliki balance sheet untuk tinggal di rumah selama tiga bulan. Gimana dia membiayai
dirinya, pendapatannya pas-pasan. Tabungannya juga tak cukup" (Penjelasan detail saat
audensi).Karena kondisi tersebut, pemerintah perlu melakukan sesuatu untuk melindungi
kelompok berpengahasilan menengah ke bawah ini. Definisi terkait dengan kemiskinan perlu
dirumus ulang untuk memastikan kelompok new poor"/misbar ini masuk dalam kebijakan
pemerintah."Karena mereka diminta stay at home, mereka menjadi kelompok miskin baru
sini," sekali lagi DAMPAK COVID 19,.penjelasan saat audensi)Alih-alih program Supaya tepat sasaran, tidak tumpang tindih, dan berkeadilan tidak menjadi
polemik. Dinas Sosial masih perlu dipertanyakan
1.TRANSPARANSIPENDATAAN
Proses memastikan data telah mengalami pembersihan data untuk memastikan
memiliki kualitas data, yaitu bahwa keduanya benar dan bermanfaat. la menggunakan rutinitas,
sering disebut "aturan validasi", "batasan validasi", atau periksa rutinitas", yang memeriksa
kebenaran, kebermaknaan, dan keamanan data yang dimasukkan ke sistem. Aturan dapat
diterapkan melalui fasilitas otomatis kamus data, atau dengan memasukkan logika
validasi program aplikasi eksplisit dari komputer dan aplikasinya.
2. SEBERAPA JAUH TINGKAT VALIDASI DILAKUKAN.
Jika Data yang kami sampaikan masih banyak kekeliruhan dan ketidak cermatan pihak Dinsos.
3. BISAKAH VALIDASI SEGERA DATA PADA PKH DAN BLT
Bukan hanya pada saat pandemi covid 19 sekarang ini, jauh sebelumnya bahwa
kenyataan banyak orang mampu menerima bantuan (PKH) sedang khan orang miskin
terabaikan. Mestinya Harus BISA bertindak dan ambil keputusan, dan bukan DIAM
melihat kenyataan yang ada dengan dalih dan alasan PROSEDURAL. Sudah JELAS
distribusi bantuan tersebut masih diwarnai pro dan kontra dari masyarakat mengenai
distribusi dari bantuan tersebut. Masih adanya ketidaktepatan penyaluran seperti warga
yang benar - benar membutuhkan justru tak terdata sebagai penerima bantuan hingga
saat ini menjadi topik perbincangan dan keluhan dari masyarakat.
Pada akhirnya ijinkan diruang Paripurna yang terhormat ini saya sampaikan, jika KITA tidak
yangPada akhirnya ijinkan diruang Paripurna yang terhormat
ingin hidup dalam keterpurukan,kejengkelan, ke kecewaan, jadi satu menjadi virus sosial yang
tumbuh jadi konflik sosial dimasyarakat. Dan mengAkhiri meluasnya penyebaran Virus Covid
19 ini meluas karena ketidak taatan warga Pemalang akan ketentuan-ketentuan Pemerintah,
Kapolri,dan lainnya. Tanpa bermaksud menyalahkan pihak lain saya sodorkan pertanyaan yang
menggelitik: Siapakah yang lebih banyak borong ke Mall dengan alasan untuk kepentingan
lebaran... Orang Miskin mana yang mau borong baju di Mall setelah dapat BLT ,PKH, karna
baju dengan harga mahal dibanding kaki lima. Mobil-mobil berjubel dibanding motor.
Mereka adalah bagian dari kita, berfikir kembali untuk sadar mall dibuka,ditutu p asal kita
disiplin untuk beraktifitas diluar kepentingan mendesak Sementara masih kita lihat banyak
kegiatan diluar kemendesakan seperti sabung ayam yang melibatkan ratusan orang, giat
burung merpati,diberbagai tempat.seperti dibiarkan,... yang konon ada oknum aparat ikut
membackingi. Bupati berikut jajarannya bertindaklah lebih tegas lagi sebagai Ketua Gugus
Tugas Covid 19. Kenapa pemberlakuan JAM MALAM baru 27 Mei 2020 bukan sebulan yang
lalu. Kelak akan terjadi pemadatan kegiatan ekonomi malam, yang penting jam 22.00 selesai.
Dampaknya ke para pelaku UMKM/ Ped agang Kaki Lima. Toko-toko besar, mall, jam 21.00
saja sudah tutup. Kami KOMUNITAS RAKYAT GEREH PETHEK Menyatakan:
LAKUKAN TUGAS DENGAN SEBAIK-BAIKNYA, BERTINDAK DENGAN TEGAS
KETENTUAN-KETENTUAN YANG BERLAKU, KARENA KAMI JUGA
MEMBEBANI NEGARA INGIN SEKALI SLOGAN APA YANG ENGKAU BERIKAN PADA NEGARA BUKAN APA YANG KAU DAPAT DARI NEGARA. Bukan sekedar sligan belaka. (Fen/tarto )
Komentar
Posting Komentar